Jumat, 24 Mei 2019

Kemasan Obat Generik


          Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin. Dari sisi zat aktifnya (komponen utama obat) , antara obat generik (baik berlogo maupun bermerek dagang), persis sama dengan obat paten. Namun Obat generik lebih murah dibanding obat yang dipatenkan. Mutu obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena bahan bakunya sama. Ibarat sebuah baju, fungsi dasarnya untuk melindungi tubuh dari sengatan matahari dan udara dingin. Hanya saja, modelnya beraneka ragam. Begitu pula dengan obat. Generik kemasannya dibuat biasa, karena yang terpenting bisa melindungi produk yang ada di dalamnya. Namun, yang bermerek dagang kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang membuat obat bermerek lebih mahal.
         Glimepiride termasuk golongan obat generik berlogo. Obat ini secara umum berkhasiat  untuk terapi diabetes tipe 2 dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol dengan diet dan olahraga. Komposisi nya yaitu tiap tablet mengandung 1 mg Glimepiride. Mekanisme kerja glimepiride menurunkan kadar gula darah dengan merangsang pelepasan insulin dari pankreas beta-sel dan mengurangi output glukosa dari hati. Obat ini juga meningkatkan sensitivitas insulin pada situs target perifer. Obat ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau kombinasi dengan obat anti diabetes oral lain atau insulin. Dosis awal 1-2 mg 1x sehari dan dosis pemeliharaan 1-4 mg 1x sehari serta dosis maksimal 8 mg 1x sehari. Aturan pakai diberikan segera sebelum makan utama pertama. Obat ini sebaiknya tidak diberikan kepada orang yang mengalami gangguan ginjal dan hati berat, pasien dialisis serta hamil dan laktasi. Obat ini termasuk golongan obat keras terlihat dari logo berbentuk bulat berwarna merah dan terdapat huruf K, yang berarti digunakan HARUS sesuai dengan petunjuk dokter. Untuk penyimpanan obat akan berpengaruh pada zat aktifnya, oleh karena itu disimpan pada suhu dibawah 30C dan terlindung dari cahaya matahari.
             Mengonsumsi Glimepiride dengan Benar. Konsumsi glimepiride sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada label kemasan. Glimepiride biasanya dikonsumsi sekali sehari, sebelum atau sesudah makan. Gunakan air putih untuk menelan tablet. Usahakan untuk mengonsumsi glimepiride secara rutin pada jam yang sama setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan efek obat. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi glimepiride, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis. Glimepiride membantu mengendalikan gula darah dalam tubuh, namun tidak menyembuhkan diabetes. Jangan berhenti mengonsumsi obat, meskipun telah merasa lebih baik. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat ini. Periksa kadar gula darah secara rutin, sehingga dokter dapat mengetahui perkembangan kesehatan Anda. Dokter mungkin akan menurunkan atau menaikkan dosis, sesuai dengan kondisi Anda. Selama mengonsumsi glimepiride, dokter mungkin juga akan menganjurkan untuk menjalankan diet sehat, berhenti merokok dan berolahraga secara rutin. Hal ini akan membantu proses pengobatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar